Refleksi kuliah Filsafat Ilmu
Senin, 16 Juli 2012
Dosen: Dr. Marsigit
FILSAFAT
ADALAH DIRI KITA
Filsafat
bagi sebagian besar orang adalah sesuatu yang dianggap sulit, bahkan mungkin
sesat. Namun sesungguhnya tidak kita sadari bahwa ternyata filsafat itu adalah
diri kita, dan langsung bersinggungan dengan kehidupan manusia. Inilah yang
menjadi tantangan bagi para pakar filsafat untuk bisa menjelaskan filsafat
dalam bahasa yang mudah dipahami oleh orang awam. Sumber filsafat yang pertama
disebut sumber primer, yaitu pelaku atau orang itu sendiri, dan yang kedua
disebut sumber sekunder , yaitu penuturan dari orang lain.
Hidup
adalah kontradiksi dan kontradiksi itu adalah awal dari ilmu. Jikalau kita
ingin mencari ilmu, siapkanlah pikiran kita dalam sebuah kontradiksi, tapi
bukan hati kita.
Filsafat
dan matematika itu sangat berhubungan. Filsafat matematika merupakan analogi –
analogi dari filsafat umum, yang memperbincangkan semua yang ada dan yang
mungkin ada. Dalam hal ini yang bicara adalah obyek (siswa, mahasiswa) karena
yang ada dan yang mungkin ada merupakan obyek kajian filsafat.
Filsafat
mempunyai beberapa pengertian atau definisi, di antaranya segala sesuatu yang
bermakna dalam sedalam-dalamnya, luas seluas-luasnya, sesampai-sampainya akal
dan pikiran manusia. Makna yang mempunyai arti sangat mendalam, filsafat
merupakan ilmu yang sangat detail dan sederhana.
Definisi
lain, filsafat adalah olah pikir dan juga olah rasa. Yang terbaik dari
kehidupan ini adalah jika kita mampu menyeimbangkan kebutuhan hidup di dunia
dan di akhirat. Sehingga kita merasa nyaman dalam menjalani hidup.
Selanjutnya filsafat merupakan
pikiran para filsuf. Filsafat sendiri mempunyai 3 pilar, yaitu hakikat
(ontology), metodologi (epistemology, filsafat ilmu), dan nilai (aksiologi,
etis, dan manfaat). Namun tidak ada yang salah dalam filsafat, karena yang ada
adalah penjelasan – penjelasan. Filsafat adalah refleksi kita dalam melihat
diri sendiri, sehingga kalau kita sudah mampu merefleksi diri kita, maka
sebenarnya kita sudah berfilsafat. Dan filsafat merupakan ilmu tentang aturan –
aturan, meskipun filsafat sendiri tidak beraturan.
Bahasa filsafat merupakan bahasa
yang analog yang mengandung arti tiadalah segala sesuatu di dunia itu yang
sama, tiadalah sesuatu yang berbeda, dan tiadalah sesuatu yang tidak
berhubungan. Sedangkan obyek filsafat meliputi dua hal, yaitu formal (wadah)
dan material ( isi) tentang yang ada dan yang mungkin ada. Yang mungkin ada
menjadi ada setelah kita pikirkan, karena dia sudah ada dalam pikiran kita.
Beberapa Adab yang ada dalam
filsafat adalah (1) semua kembali kepada Tuhan (spiritual); (2) kesombongan
adalah penghambat filsafat ilmu, karena kesombongan berarti menutup diri dan
tidak mau menerima saran dari orang lain; (3) Membangun hidup merupakan prinsip
dari filsafat; (4) Ilmu dimulai dari pertanyaan, karena filsafat adalah
pertanyaan; (5) Filsafat adalah isi sekaligus wadah sebagai obyek formal dan
nonformal; (6) Bahasa filsafat adalah bahasa analog (bahasa hati); Filsafat ada
di dalam ruang dan waktu; (7) Yang dikehendaki dalam filsafat adalah
penjelasan, bukan jawaban, karena sebenar-benar filsafat adalah penjelasan; (8)
Filsafat ada di dalam ruang dan waktu, filsafat juga menembus ruang dan waktu
agar dapat berpikir kritis; (9) Kontradiksi adalah awal dari ilmu. Jikalau kita
ingin mencari ilmi, siapkanlah pikiranmu dalam kontradiksi, tetapi jangan
biarkan hatimu dalam kontradiksi, karena sejatinya itu adalah setan.
Beberapa uraian refleksi di atas,
membuat saya sedikit mengerti tentang filsafat. Pertanyaan yang masih ada dalam
benak saya adalah Bagaimana kita bisa memahami diri kita secara utuh termasuk
hati dan pikiran yang ada dalam benak kita, dan mengetahui bahwa kita benar
dalam berfilsafat, sementara dalam filsafat tidak ada yang salah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar