Total Tayangan Halaman

Rabu, 18 Juli 2012

REFLEKSI KULIAH FILSAFAT ILMU, 16 JULI 2012


Refleksi kuliah Filsafat Ilmu
Senin, 16 Juli 2012
Dosen: Dr. Marsigit
FILSAFAT ADALAH DIRI KITA
Filsafat bagi sebagian besar orang adalah sesuatu yang dianggap sulit, bahkan mungkin sesat. Namun sesungguhnya tidak kita sadari bahwa ternyata filsafat itu adalah diri kita, dan langsung bersinggungan dengan kehidupan manusia. Inilah yang menjadi tantangan bagi para pakar filsafat untuk bisa menjelaskan filsafat dalam bahasa yang mudah dipahami oleh orang awam. Sumber filsafat yang pertama disebut sumber primer, yaitu pelaku atau orang itu sendiri, dan yang kedua disebut sumber sekunder , yaitu penuturan dari orang lain.
Hidup adalah kontradiksi dan kontradiksi itu adalah awal dari ilmu. Jikalau kita ingin mencari ilmu, siapkanlah pikiran kita dalam sebuah kontradiksi, tapi bukan hati kita.
Filsafat dan matematika itu sangat berhubungan. Filsafat matematika merupakan analogi – analogi dari filsafat umum, yang memperbincangkan semua yang ada dan yang mungkin ada. Dalam hal ini yang bicara adalah obyek (siswa, mahasiswa) karena yang ada dan yang mungkin ada merupakan obyek kajian filsafat.
Filsafat mempunyai beberapa pengertian atau definisi, di antaranya segala sesuatu yang bermakna dalam sedalam-dalamnya, luas seluas-luasnya, sesampai-sampainya akal dan pikiran manusia. Makna yang mempunyai arti sangat mendalam, filsafat merupakan ilmu yang sangat detail dan sederhana.
Definisi lain, filsafat adalah olah pikir dan juga olah rasa. Yang terbaik dari kehidupan ini adalah jika kita mampu menyeimbangkan kebutuhan hidup di dunia dan di akhirat. Sehingga kita merasa nyaman dalam menjalani hidup. 
            Selanjutnya filsafat merupakan pikiran para filsuf. Filsafat sendiri mempunyai 3 pilar, yaitu hakikat (ontology), metodologi (epistemology, filsafat ilmu), dan nilai (aksiologi, etis, dan manfaat). Namun tidak ada yang salah dalam filsafat, karena yang ada adalah penjelasan – penjelasan. Filsafat adalah refleksi kita dalam melihat diri sendiri, sehingga kalau kita sudah mampu merefleksi diri kita, maka sebenarnya kita sudah berfilsafat. Dan filsafat merupakan ilmu tentang aturan – aturan, meskipun filsafat sendiri tidak beraturan.
            Bahasa filsafat merupakan bahasa yang analog yang mengandung arti tiadalah segala sesuatu di dunia itu yang sama, tiadalah sesuatu yang berbeda, dan tiadalah sesuatu yang tidak berhubungan. Sedangkan obyek filsafat meliputi dua hal, yaitu formal (wadah) dan material ( isi) tentang yang ada dan yang mungkin ada. Yang mungkin ada menjadi ada setelah kita pikirkan, karena dia sudah ada dalam pikiran kita.
            Beberapa Adab yang ada dalam filsafat adalah (1) semua kembali kepada Tuhan (spiritual); (2) kesombongan adalah penghambat filsafat ilmu, karena kesombongan berarti menutup diri dan tidak mau menerima saran dari orang lain; (3) Membangun hidup merupakan prinsip dari filsafat; (4) Ilmu dimulai dari pertanyaan, karena filsafat adalah pertanyaan; (5) Filsafat adalah isi sekaligus wadah sebagai obyek formal dan nonformal; (6) Bahasa filsafat adalah bahasa analog (bahasa hati); Filsafat ada di dalam ruang dan waktu; (7) Yang dikehendaki dalam filsafat adalah penjelasan, bukan jawaban, karena sebenar-benar filsafat adalah penjelasan; (8) Filsafat ada di dalam ruang dan waktu, filsafat juga menembus ruang dan waktu agar dapat berpikir kritis; (9) Kontradiksi adalah awal dari ilmu. Jikalau kita ingin mencari ilmi, siapkanlah pikiranmu dalam kontradiksi, tetapi jangan biarkan hatimu dalam kontradiksi, karena sejatinya itu adalah setan.
            Beberapa uraian refleksi di atas, membuat saya sedikit mengerti tentang filsafat. Pertanyaan yang masih ada dalam benak saya adalah Bagaimana kita bisa memahami diri kita secara utuh termasuk hati dan pikiran yang ada dalam benak kita, dan mengetahui bahwa kita benar dalam berfilsafat, sementara dalam filsafat tidak ada yang salah?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar